Ajang Piala Dunia Dijadikan Pamer Citra


 Dalam kerangka yang tidak sama, Argentina sebelumnya pernah jadikan Piala Dunia sebagai gelaran membuat citra ke dunia jika pemerintah militer di negara itu ialah pemerintah yang aman dan sukses.

Pada 1966, FIFA memutuskan Argentina jadi tuan-rumah Piala Dunia 1978. 2 tahun saat sebelum Piala Dunia diadakan, pemerintahan militer King88bet Jorge Rafael Videla menjatuhkan Isabel Peron, istri Juan Peron, Presiden Argentina berhaluan sosialis yang wafat tiba-tiba.

Wajarnya pemerintahan militer, Videla juga tidak enggan singkirkan beberapa kelompok yang berlawanan dengannya. Aktivis dan mahasiswa dicuri. Partisipan Isabel Peron dicuri dan dihabisi. Kejahatan itu coba tertutupi king88bet login alternatif jika Piala Dunia 1978 adalah kesuksesan pemerintahan militer Videla.

Gelaran Piala Dunia memang gelaran berprestise, di mana negara tuan-rumah bisa menjadi sorotan. Apa yang sudah dilakukan oleh Qatar sebuah bukti jika sepakbola, ditambah Piala Dunia, akan berkelindan dengan agenda-agenda politik negara.

Pemerintahan Videla coba memperlancar beberapa usaha untuk memudahkan pergerakan team Tango. Usaha itu seperti membuat supaya Argentina bermain saat malam hari ketika beberapa pesaing bermain waktu siang atau sore. Disamping itu, di set delapan besar yang masih belum memakai mekanisme knock out seperti saat ini, Argentina harus menang dengan Peru dengan score lebih dari empat supaya bisa geser Brazil dan melesat ke partai pucuk.

Saat turun minum, Videla dan Ajang Piala Dunia Dijadikan Pamer Citra namanya Henry Kissinger, masuk ke dalam ruangan mengganti Peru. Argentina unggul 2-0. Setelah itu, Argentina sanggup menang denga score 6-0 dan melesat ke partai final hadapi Belanda.

Saat sebelum bertanding di partai pucuk, Belanda didera rumor pemakaian doping dan mendapatkan teror. Johan Cruyff juga mendapatkan teror dari pemerintahan Videla. Argentina sukses jadi juara di dalam rumah sendiri dengan beberapa cara kotor.

Sama dengan protes beragam supporter club pada sponsor asal Qatar, satu kelompok ibu-ibu yang kehilangan anaknya karena dicuri oleh pemerintahan Videla bergabung di Plaza de Mayo, sebuah lapangan di muka Istana Kepresidenan Casa Rosada untuk lakukan tindakan protes. Protes itu mulai dilaksanakan pada 1977, dan pucuknya ialah saat mereka lakukan tindakan sama bersama dengan kick off Piala Dunia 1978 pada 1 Juni.

Popular posts from this blog

Hamburg capturing: Authorities talked to gunman full weeks prior to assault

Unique, prehistoric rock art drawings have been discovered in the Andriamamelo Cave in western Madagascar.

Comprehending Worker Interaction - Meaning as well as its own Beginning